Spiga

Keutamaan Para Sahabat

Ustadz Luthfi Umar Bahfi, 7 Juni 2008
Kajian Sabtu, Masjid al-Iman
Dukuh Zamrud – KotaLegenda - Bekasi

- Memberikan nasihat adalah kewajiban bagi seorang muslim ketika diminta.
- Para ulama mendapatkan ilmu dengan susah payah. Sebagaimana Imam Syafii melakukan perjalanan selama 3 hari 3 malam dari Iraq ke Syam untuk mendapatkan satu hadits.
- Mengenal sahabat merupakan sesuatu yang wajib, bukan sunnah.
- Diantara keutamaan mengenal sahabat adalah dengan mengenal atsar para sahabat, karena atsar mereka tidak lepas dari atsar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Diantara nash Al Qur’an yang menyebutkan tentang keutamaan sahabat adalah:

01.
Al Fath 18 : ‘Sesungguhnya Allah Telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon , Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya) ’.

- Ridho merupakan sifat Allah yang terdahulu, maka Allah tidak mungkin ridho kepada seorang hamba, melainkan Dia pasti tahu bahwa hamba-Nya tahu untuk menempuh jalan keridhoan dan tidak akan mungkin Dia murka kepada hamba tersebut sampai akhir hayatnya. Semua yang dikabarkan oleh Allah, bahwa Allah ridho kepadanya maka pasti ia adalah ahli surga.

02.
At Taubah 100 : ‘Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar’.

- Kalau Allah telah mengkabarkan kepada kita bahwa Allah ridho kepada mereka dan menurunkan sakinah kepada mereka, maka tidak halal bagi seseorang untuk tawakuf/diam (tidak mau memuji dan mencela, atau meragukan) kepada para sahabat.
- Hal ini menunjukkan wajibnya mengikuti jejak para sahabat.

03.
Al Fath 29. ‘Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar’.

- Orang Nashrani jika melihat sahabat, mereka mengatakan bahwa mereka lebih baik dari Hawariyyun, mereka adalah umat-umat yang paling besar yang telah tercatat dalam kitab Zabur, Taurat dan Injil.
- Ibnu Jauzi, sifat yang diberikan di dalam Al Fath 29 diberikan kepada sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara keseluruhan.

04.
At Taubah 117. ‘Sesungguhnya Allah Telah menerima Taubat nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, Kemudian Allah menerima Taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka’

- Abdurrahman bin Auf berkata, ketika ayat ini turun sehubungan dengan kasus Ka’ab bin Malik, maka beliau berkata, janganlah mencela para sahabat, karena jika kalian menginfaqkan dengan emas sebesar gunung uhud, maka tidak sepadan dengan setengah mud dari amal mereka.
- Imam Ahmad : sahabat adalah seluruh yang menemani Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, baik dalam jangka waktu 1 tahun, 1 bulan, 1 hari atau hanya melihatnya meski sesaat, dia dalam keadaan beriman maka dia termasuk sahabat. Namun jika dia kufur setelah wafatnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka dia bukan sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
- Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan kepada Umar ketika Perang Badar, ‘Maka apa yang engkau inginkan wahai Umar, semoga Allah berikan apa yang diinginkan oleh ahli (orang yang ikut dalam Perang) Badar. Beramallah kalian, apa yang kalian inginkan, sungguh Allah telah mengampuni dosa kalian’.

Ushul Sunnah point 26 : Sebaik-baik ummat setelah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Abu Bakar, kemudian Umar, Utsman, Ali kemudian Ahlus Syura’ …………., yang semuanya menjadi khalifah dan imam, kemudian Ahli Badar, kemudian kaum Muhajirin yang lain dan kaum Anshar.


Diantara Atsar yang menyebutkan keutamaan sahabat :

- Atsar 01: Bahwa sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang ingin mencela sahabat yang lain. Maka beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang mencela sahabatku, maka malaikat akan melaknatnya, manusia akan melaknatnya’.
- Atsar 02: dari Mu’adz bin Jabar, ‘Sholatlah di belakang para sahabat, dan janganlah engkau mencela sahabatku’
- Atsar 03: ‘Barangsiapa yang memelihara sahabatku maka kelak aku akan menjaganya di Akhirat. Barangsiapa mencela sahabatku maka dia akan dicela oleh Allah’.
- Atsar 04: dari Ibnu Umar (Abdullah bin Umar) : ‘Janganlah kalian mencela sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, berdirinya dia sesaat bertemu dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih baik dari amal kamu seluruhnya (dalam riwayat lain : lebih utama dari ibadah kalian selama 40 tahun)’
Diantara mereka yang mencela sahabat adalah : Mu’tazilah, Khawarij, Rafidhah.
- Atsar 05: dari Abdurrazaq, ‘Perumpamaan sahabatku diantara manusia seperti garam dalam makanan’
- Atsar 06: dari Ali bin Abu Thalib ditanya, sebaik-baik umat setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam? Mereka adalah Abu Bakar dan Umar bin Khatthab.

DIANTARA KEUTAMAAN ABU BAKAR:

- Pernah seorang sahabat meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kemudian beliau bersabda, ‘Minta izinlah kepada Abu Bakar, dan katakanlah bahwa ia adalah ahli surga’
- Tidak ada harta yang sangat bermanfaat untukku, kecuali harta yang diberikan melalui Abu Bakar Ash Shiddiq. Dia pernah memerdekakan budak diantaranya adalah Bilal bin Rabbah.
- Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ‘Penuhilah seluruh pintu-pintu masjid kecuali pintu Abu Bakar’
- Tidaklah aku mendahulukan dari sesuatu kecuali aku dahulukan Abu Bakar Ash Shiddiq.
- Setiap memasuki masjid, selalu didampingi di sisi kanan oleh Abu Bakar dan sebelah kiri Umar bin Khattab. Beliau bersabda, ‘Beginilah kedudukanku di surga (didampingi oleh kedua sahabat tersebut)’.
- Siapa yang pagi hari ini berpuasa? Abu Bakar menjawab, ‘Saya ya Rasulullah!’. Siapa yang memberikan shadaqah kepada fakir miskin hari ini? Abu Bakar menjawab, ‘Saya ya Rasulullah!’. Siapa yang mengunjungi saudaranya yang sakit hari ini? Abu Bakar menjawab, ‘Saya ya Rasulullah!’. Siapa yang mengiringi jenazah saudaranya hari ini? Abu Bakar menjawab, ‘Saya ya Rasulullah!’. Tidaklah sifat ini melekat melainkan kepada Ahli Surga.
- Ibnu Usam (?), ‘Barangsiapa yang bodoh tentang keutamaan Abu Bakar dan Umar, maka ia telah bodoh terhadap sunnah’. Andaikata tidak ada Abu Bakar, niscaya Islam ini akan hancur.
- Tidaklah Allah bangkitkan setiap Nabi, melainkan Allah akan berikan utusan kepada penghuni langit dan penghuni kubur. Utusan penghuni langit adalah Jibril dan Mikail, dan utusan penghuni kubur adalah Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab.

0 comments: